Minggu, 06 Juni 2010

TRAFFICKING

Indonesia menambah panjang prestasinya. Sekali lagi, kita tidak boleh berbangga kali ini.
Indonesia menempati peringkat dua di seluruh dunia daftar pengamatan khusus (DPK) untuk kasus trafficking atau perdagangan orang. Peringkat itu berdasarkan data USAID per Juni 2006.

Hal itu diungkapkan oleh Psikolog, Dewi Mustamiah, dalam Dialog Interaktif bertajuk Korban Trafficking dan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga kerja sama Yayasan Tri Guna Bhakti, Hotline Surabaya, harian Memorandum, dan Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Timur, akhir Agustus 2006 lalu. Melanjutkan perkataan Dewi, aktivis Yayasan Hotline Surabaya, Youri menyatakan bahwa trafficking merupakan sebuah upaya yang untuk merekrut sesuai dengan untuk tujuan eksploitasi. Hal itu mencakup tiga elemen yakni proses, cara, dan tujuan.Dalam berbagai kenyataan menunjukkan beberapa hal yang menyebabkan trafficking yakni kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, pernikahan dini, sistem dukungan sosial yang lemah tidak ada dukungan yang menunjukkan bahwa persoalan orang lain adalah persoaolan orang lain, dan budaya konsumerisme. Sekadar perbandingan, untuk wilayah yang lebih sempit yakni di Jawa Timur. Tahun 2005, tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Jawa Timur lebih banyak berasal dari Kabupaten Malang, sebanyak 13,6 persen. Jumlah tersebut didominasi oleh perempuan dengan jumlah 6.921 orang atau 90,6 persen. Posisi kedua diduduki oleh Kabupaten Bangkalan.Berikut data dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur melalui harian Kompas edisi Selasa 16 Mei 2006.Terdapat daerah Jawa Timur pengirim TKI tahun 2005:

1. Malang = 7.635 orang
Laki – laki = 714
Perempuan = 6.921

2. Bangkalan = 3.906 orang
Laki – laki = 2.521
Perempuan = 1.385

3. Tulungagung = 3.867 orang
Laki – laki = 1780
Perempuan = 2087

4. Blitar = 3.716 orang
Laki – laki = 963
Perempuan = 2753

5. Lamongan = 3.674 orang
Laki – laki = 2800
Perempuan = 874

6. Ponorogo = 2.773 orang
Laki – laki = 697
Perempuan = 2076

7. Gresik = 2.764 orang
Laki – laki = 2143
Perempuan = 621

8. Kediri = 2.727 orang
Laki – laki = 735
Perempuan = 1992

9. Banyuwangi = 2.614 orang
Laki – laki = 920
Perempuan = 1694

10. Mojokerto = 1.824 orang
Laki – laki = 1041
Perempuan = 783

Tidak ada komentar: