Kamis, 03 Juni 2010

AS & Korsel Gelar Latihan Kapal Selam

SEOUL – Lebih dari 10 kapal Amerika Serikat (AS) bersama sebuah pesawat tempur akan menggelar latihan perang antikapal selam dengan Korea Selatan (Korsel).

Aksi bersama itu sebagai bentuk provokasi terhadap Korea Utara (Korut) pascapengumuman hasil penyidikan tragedi Cheonan. Menurut sumber militer yang dikutip kantor berita Yonhap, kapal induk USS George Washington akan meninggalkan Pelabuhan Yokosuka, Jepang, pada Sabtu 5 Mei dan tiba di Laut Kuning sekitar awal pekan depan.

Namun,juru bicara pasukan AS di Korea enggan berkomentar. Sumber Korsel menyatakan,latihan bakal diselenggarakan 8–11 Juni, dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan mereka kepada Korut. Latihan perang itu semula bakal digelar akhir Juni atau awal Juli namun dimajukan.

Sumber militer Korsel menambahkan,latihan itu merupakan “sinyal kuat kepada Korut dan bentuk respons atas ketegangan saat ini”. Selain itu, tujuan latihan itu sebagai bentuk pertahanan gabungan antara Washington dan Seoul.

Sumber militer juga menyatakan, pesawat yang membawa senjata nuklir bergabung dengan 10 kapal termasuk kapal perusak Aegis dan kapal selam bersenjatakan nuklir. Pejabat Korsel menyatakan, AS akan mengerahkan kapal induk nuklir berbobot 97.000 ton, USS George Washington.

Sementara Korsel dilaporkan akan mengerahkan sebuah kapal perusak berbobot 4.500 ton, sebuah kapal selam, dan jet-jet tempur F-15K. Pejabat yang enggan disebutkan namanya menuturkan, meriam- meriam akan ditembakkan, bom-bom anti-kapal selam dijatuhkan, dan komunikasi musuh dicegat dalam latihan yang diduga nyaris sama dengan perang sebenarnya.

Hubungan Korut dan Korsel memburuk setelah Seoul menyatakan Pyongyang menenggelamkan kapal Cheonan berbobot 1.200 ton. Kapal tersebut tenggelam di wilayah yang disengketakan pada 26 Maret dan 46 pelaut Korsel tewas. Penyidikan internasional menyatakan kapal tersebut dihantam torpedo yang diluncurkan dari kapal selam Korut.

Kedua negara secara teknis masih dalam keadaan perang karena konflik mereka pada 1950–1953 hanya diakhiri dengan gencatan senjata. Sebelumnya, pekan lalu, Angkatan Laut Korsel mengadakan latihan anti-kapal selam di Laut Kuning.

Latihan itu sebagai bentuk antisipasi menghadapi serangan- serangan yang dilakukan Korut. Latihan perang itu melibatkan sekitar 10 kapal perang, yang mempraktikkan tembakan peluru tajam serta menjatuhkan bombom anti kapal selam.

Sebenarnya Korut telah menunjukkan sikap tak bersahabat dengan provokasi Korsel.Pyongyang pun memutus semua hubungan dengan Seoul dan mengancam menggagalkan perjanjian mengenai pencegahan bentrokan angkatan laut dengan tetangganya itu.

Tak patah arang,Korsel terus berupaya untuk menggali dukungan dari berbagai negara agar meloloskan sanksisanksi baru terhadap Korut. Bahkan, tim pakar dari Angkatan Laut (AL) Rusia pada Senin 31 Mei lalu mengkaji penemuan hasil penyidikan tim multinasional.

Seoul membutuhkan dukungan dari anggota Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto,yakni Rusia dan China.Kedua negara itu memiliki kedekatan tradisional dengan Pyongyang. Korsel pun mengirimkan Wakil Menteri Luar Negeri Chun Yung-woo ke AS.

Tidak ada komentar: